Postingan kami?

Cinta Yang Menyatukan Kita



Cinta Yang Menyatukan Kita
            Semua berawal dari masa kelas 9 SMP, kami bersekolah di SMP yang sama, yaitu SMPN 81 Jakarta Timur, salah satu SMP unggulan yang ada di Jakarta. Aku mulai mengenal, atau mungkin menggetahui sosoknya semenjak kelas 7, dia sering terlihat di lapangan yang ada di tengah sekolah kita, saat itu aku belum mencintaimu, mengenal dan menggetahui namamu saja belum.
            Di masa kelas 9 semua berubah, terjadi perputaran kelas, aku ditempatkan di kelas 9-2, dan saat itu tak kuduga ternyata sosoknya berada satu kelas denganku. Tak jarang kulihat ia sering sekali menatapiku, entah karena apa…. Bukan bermaksud berkepala besar, namun ini kenyataan, bahkan aku sendiri merasa risih dipandangi seperti itu. Kami mulai dekat, dan saling mengenal semenjak adanya tugas-tugas kelompok, yang kadang mengejutkan, aku kerap berada dalam satu kelompok dengannya dalam beberapa mata pelajaran. Kami mulai dekat, dia tipekal lelaki yang humoris, asik, dan pandai mencairkan keadaan. Jujur, aku menyukai tipe lelaki seperti ini.
            Dari kedekatan kami, aku mulai mengetahui seperti apa dirinya, dia juga lelaki yang perhatian dan baik. Beberapa kesempatan sepulang kerja kelompok ia mengantarku pulang hingga sampai didepan rumah, aku tidak menganggap semua lebih walaupun di kelas seringkali kita diejek karena kedekatan kami ini, aku menganggap dia seperti itu karena dia menghargaiku sebagai wanita, bukan lebih dari itu.
            Beberapa temannya mengatakan bahwa ia menyukaiku, namun aku tak terlalu menghiraukan itu, aku berusaha menikmati keadaan. Namun aku mulai merasakan apa yang selama ini mereka katakan-----bahwa ia menyukaiku. Tak jarang ia mengirimiku SMS untuk sekadar bercakap denganku. Aku selalu membalasnya karena ia seringkali memulai percakapan dengan menanyakan PR, kupikir adalah hal yang wajar menanyakan PR ke teman sekelas. Tapi lebih dari itu, isi pesan singkatnya kerap seringkali menjurus pada pertanyaan-pertanyaan yang menuntutku untuk mengetahui perasaannya----perasaan cinta. Aku mulai merasakannya, sepertinya memang benar apa yang mereka katakan, namun tak terlalu kupermasalahkan, lagi-lagi aku memilih menikmati keadaan saja, ejekan mereka hanya masuk ke telinga kanan dan keluar ke telinga kiri.
            Dan……. Hal mengejutkan terjadi, tiba-tiba salah seorang temannya member tahu ku bahwa esok ia akan menyatakan perasaannya padaku, alias menembakku……. Awalnya aku memang tak percaya, namun isi pesan singkatnya sedikit menggoyahkan pernyataanku. “Siap-siap ya besok pulang sekolah bakal ada kejutan.” Katamu lewat sepucuk pesan singkat. Setiap kali kutanya apa yang kau akan beri, kau malah menyuruhku untuk menyimpan rasa penasaranku dan mengetahuinya esok. Aku mencoba membayangkan keadaan, bagaimana jika ia benar-benar melakukannya? Hei, aku bahkan belum memiliki perasaan apapun padanya… Tapi tak kupusingkan, biar ku ikuti kata hati dan biarkan semuanya mengalir esok.
            Keesokannya saat pulang sekolah, sekelilingku benar-benar aneh. Seperti ada skenario dibalik tatapan-tatapan mereka itu. Dan begitu keluar kelas, kudapati dia berdiri dihadapanku sembari menaruh kedua tangannya dibelakang, seperti ada sesuatu yang kau genggam. “Nit, aku sayang sama kamu, aku pengen kamu jadi pacar aku, kamu mau kan?” ujarnya sembari mengulurkan tangannya yang menggenggam bunga mawar merah padaku. Dengan amat terpaksa aku menolaknya, aku hanya menggeleng sembari berlari untuk bergegas pulang. Ia mencoba mengejarku, ia terus menanyaiku, namun aku tak bersuara, aku hanya tetap berlari sembari menggelengkan kepala. Hei tak salah bukan aku menolakmu sebab aku memang mengikuti kata hati karena memang tak menyukaimu?
            Ada sedikit perasaan canggung dariku, aku merasa kasihan dan tak tega membiarkannya malu dihadapan teman-temannya ketika ku tolak cintanya. Namun aku sudah menjelaskan alasanku menolaknya padanya, diapun mengerti semua butuh proses. Dan ada yang kukagumi dari dirinya.. Ia tak berhenti mendekatiku!
            Lama-kelamaan kami kembali dekat, namun kedekatan kali ini terasa berbeda. Kini aku merasa aku mulai menyukainya, kamipun semakin dekat dan dekat….. Sampai akhirnya tepat pada tanggal 10-10-2010 ia menyatakan cintanya lagi. Kali ini aku tak mungkin mengecewakannya lagi, aku menerima ajakannya! Akhirnya, kami berpacaran.
            Keputusan ini benar-benar tepat, karena semenjak kami berdua berpacaran kami menjadi lebih semangat untuk pergi kesekolah, meskipun kami sekelas dan kerap diejek guru dan teman-teman kami menyikapinya dengan penuh canda. Berkat jeri payah kita dan usaha kita yang kadang belajar bersama dan menyelesaikan pr bersama membuahkan hasil, hasil ujian nasional kami berdua sama-sama bagus dan memuaskan! Kami berhasil membanggakan ayah-ibu kami. Dan pada akhirnya kami masuk SMA favorit dan unggulan kembali, meskipun tak sekelas kami tetap sering bertemu usai pulang sekolah, atau waktu istirahat.
            Kami benar-benar bahagia, kadang tak sekelas menghadirkan cemburu antara kami, namun sosokmu yang mencairkan suasana dan mampu memahami perasaanku kerap membuat cemburu itu berujung canda, sampai akhirnya aku tertawa lagi. Berpacaran tak membuat nilai kami menjadi turun, justru kami malah berprestasi di sekolah. Ini menyenangkan! Aku benar-benar bisa menikmati keadaan, menikmati keseharian kita.
            Sebab cinta hadir untuk membahagiakan, karena itulah kami tak terpisahkan. Cinta mengajari kami banyak hal, terutama dalam hal mendewasakan diri. Meski kadang cinta itu rumit, namun sudah semestinya cinta justru membuahkan manfaat dan kebahagiaan bukan? Berbahagialah karena mempunyai cinta! :)

0 comments:

Post a Comment